Gorontalo, StatistikaUNG-- (20/8/2022) Kegiatan tahunan kuliah pakar oleh divisi Pendidikan Himpunan Mahasiswa Statistika (HIMASTA) Universitas Negeri Gorontalo kembali digelar dengan nama kegiatan Statistical Expert Lecture 2022 yang bertajuk Menelisik Peranan Statistik sebagai Solusi Penanganan Data dan Model Prediksi dalam Menyongsong Era Society 5.0. Cukup berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, kuliah pakar ini dilaksanakan secara Blended; melalui Zoom Meeting dan Luring bertempat di Aula Kantor Walikota Gorontalo. Alasan pemilihan lokasi luring ini adalah sebagai upaya bagi HIMASTA untuk mengundang daya tarik masyarakat Umum, untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, "Biasanya ada masyarakat atau mungkin mahasiswa di luar UNG yang ingin sekali mengikuti kegiatan seperti ini, namun karena kegiatan seperti ini dilaksanakan di dalam kampus, mereka menjadi enggan untuk datang, dengan alasan malu dan semacamnya. Sehingga inilah yang mendorong kami menggunakan fasilitas umum yang ada di Provinsi Gorontalo, tepatnya di aula kantor Walikota ini", ungkap Moh. Alfiransyah selaku Ketua Panitia Pelaksana. "Sekalian teman-teman intern Prodi Statistika UNG merasakan suasana baru dan bagi Mahasiswa Baru yang berasal dari luar Gorontalo bisa mengetahui tempat atau fasilitas penting yang ada di kota Gorontalo", tambahnya pula.

Selain itu, semangat antusiasme peserta kuliah pakar kali ini adalah dengan dihadirkannya kedua pemateri yang sangat luar biasa. Perdana bagi Program Studi S1 Statistika UNG bisa mengundang Ketua FORSTAT Indonesia Periode 2022-2024, Yudhie Andriyana, M.Sc., Ph.D. Dalam paparannya beliau mengangkat topik Implementasi Robust Flexible Modeling dalam Menangani Kompleksitas Data, dimana pada Statistika dianjurkan untuk memastikan keadaan data sebelum membuat suatu model prediksi. Bagaimana plot dari data tersebut, apakah mengikuti suatu fungsi atau tidak, jika iya, maka digunakan suatu pendekatan parametrik, misalnya Regresi Parametrik. Lain halnya dengan plot yang tidak memiliki pola tertentu, maka dalam pengolahan data, digunakan model yang lebih fleksibel, atau yang disebut flexible modeling, yaitu Regresi non-parametrik, dimana fungsi akan menyesuaikan dengan data. Pemilihan model regresi non-parametrik tidak memiliki kriteria tertentu, karena tiap model memiliki optimalisasi sendiri, misalnya spline untuk optimalisasi titik knot, dan Kernel optimalisasi bandwith. Materi kedua disampaikan oleh Guru Besar Statistika Universitas Indonesia, Prof. Dr. Dra. Titin Siswanting, DEA melalui topiknya tentang Peran Statistika pada Data Sains dalam Intelligence Healthcare. Menurutnya bahwa Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang mendefinisikan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia secara berkelanjutan. Data sains merupakan akar dari teknologi tersebut, dimana manfaatnya juga  dirasakan pada bidang healthcare (kesehatan) yg dibantu dgn metode Machine Learning. Data kesehatan seperti data ekspresi gen dapat diolah dengan cluster, seperti halnya cluster, bicluster dan tricluster juga dapat menggunakan algoritma metaheuristik.

Statistical Expert Lecture ini semakin lengkap dengan hadirnya dua alumnus prodi Statistika UNG yakni Robi Gunawan (angkatan 2015) yang saat ini telah menjadi CPNS di Badan Pemeriksa Keuangan Gorontalo dan Muzdalifah Dearivany Z. Mamu (angkatan 2015), PNS di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gorontalo. Kedua alumnus tersebut berbagi pengalamannya selama menempuh studi, memberikan tips dan trik bisa menyelesaikan studi dan lolos bekerja, serta relevansi keilmuan dengan bidang kerjanya saat ini.

Agenda terakhir dalam event ini adalah Pengumuman dan Pemberian Reward bagi mahasiswa berprestasi di bidang Akademik berdasarkan IPK mahasiswa pada Tahun Akademik 2021/2022. Dimana ketua prodi membacakan masing-masing 10 besar IPK tertinggi per-angkatan dan 3 orang sebagai Juara Umum. "Jiwa kompetitif sangat dibutuhkan untuk dapat meraih Unggul dan selama tahapan kelangkapan berkas administrasi dalam memasuki dunia kerja, melanjutkan studi dan sebagainya mensyaratkan IPK calon pelamar, maka selama itupula IPK jangan diabaikan, namun tentu dibarengi dengan Capaian Pembelajaran Lulusan lainnya yakni Sikap dan Keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan", jelas ketua prodi di saat penutupan kegiatan tersebut.